Home
»
Kuliner Jogja
»
Nasi Kucing dan Kopi Joss, Stasiun Kereta Tugu
Nasi Kucing dan Kopi Joss, Stasiun Kereta Tugu
Written By Unknown on Jumat, 20 Februari 2015 | 07.04
Hari sudah gelap ketika kami kembali ke hotel. Kami lapar. Mau makan malam apa ya? Biasanya yang khas dari Yogyakarta nasi gudeq. Tapi kini, wisata kuliner di Yogyakarta sudah ditambah dengan nasi kucing. Kami lalu mengunjungi warung angkringan kopi joss yang letaknya dekat stasiun Kereta Tugu. Nasi kucing berbungkus daun pisang, ukurannya setelapak tangan. Isinya nasi putih dan sambal ikan teri, atau oseng-oseng tempe. Ada lauk tambahan yang bisa diambil dari meja gerobak. Ada sate telur puyuh, jeroan, babat, tempe goreng, tahu goreng, bakwan, cabe, dengan sambal kecap manis. Setelah menghabiskan satu bungkus, rasanya makin penasaran, kami lalu mengambil bungkus kedua. Harganya pun murah meriah.
Namanya kopi joss. Uniknya kopi ini karena ada campuran kopi dan arang panas. Setelah memasukkan bubuk kopi dan gula ke dalam gelas, lalu dituang air panas. Kemudian satu arang yang masih bara panas dicelupkan dalam kopi itu, bara tercelup dalam air panas.
Angkringan Lik Man ini berawal ketika saudara Lik Man sakit. Lik Man menawarkan menyeduh kopi yang ia tambahkan arang. Sakit perut hilang, Lika Man mendapat ilham baru berdagang kopi. Sejak itu, ia memutuskan membuat warung angkringan kopi arang. Angkringan, warisan tradisi ayahnya, penggagas model warung angkringan di Yogyakarta, dengan sajian spesial kopi joss.
Arang sendiri memiliki fungsi penyerap racun yang sangat baik. Arang juga dapat menyerap timah asetat, DDT, obat-obatan termasuk kokain, iodine, penincillin, aspirin, dan bahan-bahan anorganik, klorin, timah, dan merkuri. Arang juga menyerap gas dalam usus, dan berbagai jenis gas-gas berbau busuk. Sehingga minuman ini tentu punya manfaat. Hal-hal yang sederhana tapi punya manfaat baik.
0 komentar :
Posting Komentar